foto by: www.freepik.com |
Jawab:
HALO juga NN...Memiliki pacar yang sangat menyayangi dan memperhatikan kita tentunya impian semua orang. Terlebih lagi jika sang pacar juga memiliki sikap santun, maka lengkaplah kebahagiaan kita. Tapi impian itu dapat berubah jadi kesengsaraan manakala pacar mulai mendominasi kehidupan kita.
Bahkan pada taraf tertentu perhatiannya lebih dari sekadar cemburu dan menjadi bentuk pengekangan. Sang pacar yang terlalu banyak mengatur (otoriter) dan mengendalikan kehidupan kita ini, disebut sebagai pacar yang posesif. Memiliki pacar dengan tipe seperti ini pada awalnya mungkin dianggap sebagai salah satu bentuk perhatian dan jealous karena rasa sayangnya aja.
Namun, jika sudah berlarut-larut pasti dong muncul perasaan tidak nyaman seperti yang terjadi pada kasus NN ini. Ditambah lagi adanya upaya melakukan tindakan kekerasan (menggores tangan) yang dapat membahayakan tidak hanya sang pacar, tapi juga NN sendiri nantinya.
Menghadapi pacar tipe seperti ini, NN harus bersikap tegas , tidak mudah terpengaruh atas rayuan atau permintaan maafnya. Karena pada dasarnya, pacar yang posesif adalah orang yang merasa tidak aman dengan lingkungan serta kondisi psikisnya.
Sehingga, dia ingin menunjukkan wibawa kekuasaannya dengan menjadi posesif disertai upaya menyakiti diri sendiri yang merupakan bentuk untuk meyakinkan dan mengancam kamu secara tidak langsung.
Namun hal ini justru memperlihatkan bahwa ia akan tetap mengulangi lagi perbuatannya meskipun sudah minta maaf karena kekerasan bisa berulang. Oleh karena itu, menurut mbak sebaiknya hubungan kalian diakhiri saja, karena perjalanan hubungan ini sudah tidak sehat lagi. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya kamu melakukannya dengan perlahan tapi pasti.
Mbak menyarankan sebaiknya:
1. Hindari berduaan dalam satu ruangan atau kegiatan, karena dapat memicu terjadinya sesuatu yang tidak mengenakkan seperti tindak kekerasan bahkan perkosaan.
2. Perbanyak aktivitas yang membutuhkan interaksi dengan banyak orang sehingga ruang
gerakmu tidak bisa dikontrol secara langsung oleh pacar.
3. Beritahu anggota keluarga atau teman untuk mengawasi dan mendampingi kamu apabila pacar bertandang ke rumah, sekolah atau tempat aktivitasmu lainnya.
4. Jangan mudah trenyuh dan terharu atas bujukan dan rayuan pacar. Karena hal itu
dilakukan hanya sebagai upaya untuk "mengikat" kamu dan membuatmu tidak berdaya,
sehingga terpaksa kembali menuruti kemauannya.
5. Kalau perlu ganti no hape atau menghindar selama beberapa waktu.
6. Jika memungkinkan bawalah pacar berkonsultasi ke psikolog.
7. Berdoalah pada Tuhan agar dibukakan jalan kemudahan.
NN, sebesar apapun rasa sayangmu terhadap pacar tetap saja kitalah yang memiliki hak untuk menentukan arah kehidupan kita sendiri, bukan si dia. Jadi tetap berhati-hati dan tegar ya.. semoga kamu bisa melalui kondisi ini dengan baik. Good Luck! (*)
Sumber: Curhat Mbak Nissa Harian Tribun Batam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda