18 Agustus 2008

Waspadai Penyakit Jantung Koroner

PENYAKIT jantung, pastinya bukan penyakit yang asing karena kerap terdengar dialami orang.

Namun, meski cukup familiar di telinga orang awam, ternyata belum banyak orang yang terlalu peduli dengan penyakit mematikan tersebut.

Bahkan, kebanyakan orang justru jauh lebih takut dengan penyakit kanker dibandingkan penyakit yang tercatat sebagai pembunuh nomor satu di dunia ini.

Tidak sedikit juga yang menganggap penyakit jantung hanyalah penyakit orang tua, orang kaya atau orang dengan riwayat keluarga menderita penyakit jantung.







Padahal, fenomena tersebut saat ini telah berubah mengingat banyak kalangan muda bahkan berusia belasan yang terkena serangan jantung.


Meski ada seratusan lebih jenis penyakit jantung, tapi penyakit jantung koroner adalah yang paling banyak dialami masyarakat dunia termasuk Indonesia.

Terlebih, ada banyak faktor pemicu yang bisa memperparah kondisi jantung penderitanya.

"Ada banyak faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung koroner. Di antaranya diabetes, hipertensi, usia di atas 45 tahun, kolesterol tinggi, obesitas, kurang olahraga, keturunan, stres, serta pola hidup tak sehat,"ungkap dr Stanley Panggabean SpJP FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Awal Bros (RSAB) Batam.


Dan dari sekian faktor pemicu yang bisa menyebabkan penyakit jantung, perubahan gaya hidup melalui perilaku tidak sehat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap derita jantung koroner.

Sebut saja, banyak mengonsumsi makanan siap saji (fast food) dengan kadar lemak jenuh tinggi, merokok, banyak minum minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang olahraga, ataupun stres.

Begitu juga dengan kebiasaan menerapkan pola hidup sedentary atau malas bergerak.

Penyakit jantung koroner itu sendiri terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner yang menyebabkan terganggunya aliran darah dan suplai oksigen ke jantung.

Kebanyakan terjadi karena atherosclerosis atau pengerasan pembuluh darah.

Mengenai gejala klinis yang menyertai penyakit ini antara lain, nyeri dada yang bisa menjalar ke lengan kiri, leher hingga tembus ke punggung.

Terkadang juga disertai sesak dan berdebar-debar. Namun, pada kondisi tertentu, muncul gejala yang tidak terlalu spesifik yakni kembung maupun mencret.

Bahkan, tidak sedikit yang menganggap gejala awal itu sebagai gejala masuk angin biasa.(*)



Bakar Lemak Lewat Olahraga Teratur



MESKI masuk kategori penyakit mematikan, tapi penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit yang bisa dicegah.

Artinya, dengan pola hidup yang lebih baik, setiap orang pasti bisa menghindari terkena penyakit ini.

"Jika melihat dari faktor risiko penyakit jantung koroner, pencegahan bisa dibedakan dalam dua jenis sesuai faktor risiko yang bisa memicunya," ungkap dr dr Stanley Panggabean, SpJP, FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Awal Bros Batam.

Keduanya yakni faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.

Untuk faktor risiko yang tak bisa dimodifikasi seperti faktor umur dan genetik, orang bersangkutan pastinya harus lebih hati-hati dalam menjalani pola hidup guna memperkecil kemungkinan terserang penyakit jantung koroner.

Sementara, untuk faktor risiko yang bisa dimodifikasi bisa dicegah dengan menghindari faktor pencetus yang bisa memicu munculnya penyakit mematikan itu.

Berhenti merokok, mengurangi makanan berkolesterol tinggi, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, menjaga berat badan, rajin melakukan medical check up dan sebagainya, merupakan langkah nyata yang bisa diambil untuk mencegah penyakit ini.

"Olahraga juga bisa membantu mencegah penyakit jantung koroner. Sebab, melalui olahraga teratur, lemak jenuh yang bisa menyumbat pembuluh darah bisa dibakar sehingga tidak lagi membahayakan. Namun begitu, olahraga saja tidak cukup tanpa diimbangi penjagaan makanan serta menerapkan pola hidup sehat," jelas dr Stanley.

Itu karena, tidak sedikit yang beranggapan bahwa semua masalah akan selesai jika kita rajin berolahraga.

Sehingga, seseorang kerap mengabaikan penerapan pola hidup sehat yang sebenarnya memiliki peran penting untuk kesehatan tubuh.

"Pemilihan jenis olahraga juga tak boleh diremehkan. Khususnya bagi yang berusia di atas 40 tahun. Sebab, olahraga terlalu berat apalagi kalau yang bersangkutan menderita penyakit tertentu bisa membahayakan jiwa,"katanya.

Olahraga seperti berjalan, jogging, berenang atau bersepeda bisa jadi alternatif pilihan bagi orang yang berusia di atas 40 tahun.

Olahraga tersebut bisa dilakukan tiga kali seminggu dengan durasi antara 25 hingga 30 menit. Hal itu berdasarkan asumsi lemak jenuh akan terbakar setelah 30 menit.

"Bagi yang menderita penyakit tertentu atau sudah berusia di atas 40 tahun sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memilih jenis olahraga yang akan dijalani,"sarannya. (*)




Jaga Pola Makan dan Stop Merokok



PENYAKIT jantung koroner memang bisa menyerang kapan saja dan di mana saja.

Bahkan, jika sudah masuk kategori parah, saat seseorang sedang istirahat dan tidak sedang beraktivitas pun bisa terserang penyakit tersebut.

Namun sebenarnya, penyakit tersebut bukan muncul secara simsalabim tanpa disertai gejala awal maupun proses yang panjang.

Terlebih, pada beberapa kasus tertentu, ada yang tidak menyertakan gejala khas seperti nyeri dada maupun sesak nafas.

Nah, sebelum Anda mengalami penyakit yang tak pandang bulu dalam menyerang tersebut, tak ada salahnya mempelajari beberapa tips berikut ini:

1. Bagi Anda yang berusia di atas 40 tahun, sudah saatnya mulai mengubah gaya hidup dan pola makan tak sehat. Sebut saja dengan mengurangi asupan lemak tak jenuh ataupun garam. Hindari juga minuman beralkohol.

2. Stop merokok sekarang juga. Bagi yang tidak merokok hindari lingkungan yang dipenuhi asap rokok. Sebab, asap rokok dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan partikel pembekuan darah yang berujung pada terjadinya penyempitan pembuluh darah.

3. Perbanyak olahraga yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan tubuh. Olahraga secara rutin dan teratur akan membantu membakar lemak dan membuat badan menjadi lebih segar.

4. Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain serat, sayur dan buah juga mengandung vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

5. Jauhi stres. Sebab, stres akan memicu hormon adrenalin yang berakibat pada tingginya tekanan darah yang pastinya berbahaya untuk kesehatan jantung Anda.

6. Jaga berat badan agar selalu ideal. Bagi penderita obesitas atau kelebihan berat badan, segera konsultasikan masalah tersebut pada dokter dan ahli gizi. Sebab, obesitas dapat memicu penyakit jantung koroner.

7. Kehadiran teknologi memang memudahkan setiap orang. Namun, jangan mau diperbudak teknologi sehingga menjadi enggan beranjak dari kursi untuk melakukan aktivitas yang bisa mengeluarkan energi.

8. Lakukan medical check up secara rutin. Khususnya bagi yang memiliki faktor resiko tinggi seperti genetik dan umur. Lewat check up itu akan diketahui secara pasti kondisi tubuh termasuk jantung.(*)



Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK):

* Gender (Laki-laki)

* Kegemukan (Obesitas)

* Kencing Manis (Diabetes Mellitus)

* Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

* Pengapuran Pembuluh Darah (Atherosclerosis)

* Hiperkolesterol

* Asam Urat (Hiperuricemia)

* Merokok

* Keturunan (genetik)

* Pola makan yang tidak seimbang.(net)



Hati-hati Jika Anda Mengalami Keluhan Ini:

1. Rasa tidak enak dada sebelah kiri dan bisa menjalar ke lengan kiri, leher hingga tembus ke punggung.

2. Pegal-pegal dan kesemutan, mulai dari punggung sebelah kiri menjalar ke ujung jari sebelah kiri.

3. Sakit di sebelah kiri terutama saat melakukan aktifitas atau beristirahat.

4. Cepat merasa letih dan sesak nafas terutama saat melakukan aktifitas.(net)



2 komentar:

  1. terimakasih atas info tambahannya..mudah-mudahan bermanfat bagi yang membutuhkan...

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda