18 Agustus 2008

Jauhi Rokok Sebelum Membunuhmu


SEKARANG ini untuk menemukan remaja yang lihai menghisap sebatang rokok nggak begitu sulit. Bahkan, kalau dulu masih sebatas remaja yang duduk di bangku SMP, sekarang ini anak-anak SD udah banyak yang merokok.

Bahkan, tanpa rasa malu-malu, tak sedikit yang menghisap racun itu di depan umum. Padahal, nggak sedikit lho yang tak memahami bahaya besar di balik sebatang rokok. Yang mereka pahami hanyalah pengen keliatan keren dengan berani menghisap asap rokok.

Ya memang sih, Youngsters yang memutuskan merokok pastinya punya alasan tersendiri. Apalagi, kalau kondisi lingkungan sangat kuat mempengaruhi mereka untuk ikut-ikutan menghisap racun dalam sebatang rokok.

Sebut aja karena teladan alias contoh dari orang dewasa di sekitarnya atau bahkan tokoh idola yang jadi panutannya. Alasan demi pergaulan juga kerap diutarakan sebagian remaja. Misalnya, ikut-ikutan merokok biar nggak dikucilkan teman.


Bukan itu aja, iklan rokok dengan segmen remaja punya andil dalam mempengaruhi keinginan para remaja untuk mencoba rokok. Sugesti bahwa orang merokok lebih keren, tak jarang berhasil menanamkan pemahaman pentingnya rokok untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Semua alasan itu makin diperkuat kondisi emosi remaja yang sedang labil sehingga gampang terpengaruh lingkungan. Kedekatan dan frekuensi pertemuan bisa jadi kekuatan pengaruh pada remaja.

Walau pengaruh pergaulan cukup kuat mengarahkan remaja untuk merokok, tapi bukan berarti Youngsters tak perlu bergaul dengan teman lho. Secara, masa remaja sangat butuh eksplorasi dan bergaul dengan siapa saja untuk menambah wawasan, dan memperluas pergaulan.

"Yang terpenting pertemanan harus bertujuan untuk mencari sisi-sisi positif demi pengembangan diri. Sementara pengaruh buruk bisa dijadikan cermin dan bahan introspeksi diri,"ungkap Mbak Bibiana Dyah Sucahyani, Psikolog Batam yang akrab disapa Mbak Dhea.

Artinya, bergaul dengan teman yang merokok boleh-boleh saja. Yang perlu dihindari adalah rokoknya bukan teman yang merokok. Yang penting, ada niat yang kuat dari dalam hati untuk menghindari rokok.

Sehingga, meski pengaruh buruk dari luar muncul secara bertubi-tubi, kamu-kamu masih tetap bisa menjaga prinsip untuk tidak merokok. Walau sebenarnya, penting juga bagi kamu mencari alternatif kelompok dukungan untuk menangkis pengaruh yang sangat kuat. Dan yang penting, kamu bisa tetap keliatan keren meski nggak merokok. Ya nggak seh?(*)



Pahami Dulu Bahaya dan Efek Negatif Rokok

BERADA dalam posisi yang mengharuskan memegang prinsip untuk tidak merokok di tengah lingkungan yang merokok memang bukan hal mudah. Secara, setiap hari kamu pastinya berhadapan dengan orang yang keliatan asik merokok.

Belum lagi kamu harus menghadapi tawaran dan bujukan temen untuk ikut menghisap rokok dengan alasan yang beragam. Demi pertemanan lah atau biar keliatan keren dan berjuta alasan lain biar Youngsters ikut terjebak dalam kebiasaan buruk itu.

Tapi, walau sulit tapi sebenarnya kamu-kamu tak perlu risau dengan `tantangan' yang ada di depan mata. Soalnya nih, bagi kamu yang memang punya komitmen untuk tidak merokok demi kesehatan, pastinya ada banyak cara untuk menghindarinya.

"Selain niat dan keinginan yang kuat untuk menghindari rokok, pengetahuan dan pemahaman akan bahaya rokok bisa membantu menjauhkan diri dari rokok,"jelas Mbak Bibiana Dyah Sucahyani, Psikolog Kota Batam yang akrab disapa Mbak Dhea.

Itu karena ketika seseorang pengen mencapai satu tujuan butuh alasan yang kuat. Artinya, kalau kamu ingin menghindari rokok, motivasi yang paling baik adalah memahami secara mendalam tentang bahaya rokok dan dampak negatifnya.

Penting juga untuk memahami bahwa sebenarnya ada skenario besar. Di mana remaja-remaja Indonesia telah ditetapkan sebagai konsumen rokok yang paling potensial. Pastinya dalam rangka menurunkan kulaitas bangsa.

"Sebisa mungkin miliki alternatif kegiatan positif yang bisa dilakukan demi melupakan pikiran ataupun pengaruh rokok. Bila perlu bentuk kelompok teman dan lingkungan yang mendukung usaha kamu untuk menjauhi rokok,"saran Mbak Dhea.

Atau kalau perlu tempel slogan `Aku Ingin Sehat' di kamar, di tempat strategis, dan terutama di dalam hati demi menguatkan niat. Ajak juga temen lain berkampanye anti rokok biar lebih banyak orang yang punya tujuan sama.

"Intinya, sebagai remaja berprinsip, jangan mau dipengaruhi, tapi justru berusahalah untuk mempengaruhi orang lain. Pastinya untuk hal-hal yang positif,"jelas Mbak Dhea.(*)



Penting Diingat Biar Nggak Ikutan Merokok

* Walau orangtuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru. Itu karena, kamu adalah pribadi yang berbeda dan punya akal yang bisa dipakai untuk membuat keputusan sendiri.

* Jangan terjebak iklan yang menanamkan sugesti bahwa orang merokok lebih keren, macho, gaul atau sugesti lainnya. Karena sebenarnya, iklan rokok menjerumuskan orang. Akan lebih baik kalau kamu membekali diri dengan pengetahuan cukup tentang bahaya rokok biar nggak tergoda iklan rokok.

*Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Jangan takut dikucilkan hanya gara-gara menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.

*Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak itu bukan kamu aja yang bakalan menanggungnya tapi juga bisa membebani orang lain seperti orangtua.(*/net)


Fakta:
1. Dalam asap rokok terdapat sekitar 4 ribu bahan kimia dengan 200 di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker. Antara lain, tar (hidrokarbon yang lengket dan nempel di paru-paru), nikotin (zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Bersifat karsinogen, nikotin memicu kanker paru-paru), karbon monoksida (zat yang mengikat hemoglobin dalam darah dan membuat darah tidak mampu mengikat oksigen).

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata serta pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi juga kadar racun yang siap melayang ke udara.

3. Pahami bahwa rokok punya efek racun yang sangat berbahaya sehingga membuat penghisapnya punya resiko lebih besar dibandingkan yang tidak mengisap rokok. Di antaranya, perokok 14x beresiko menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, 4x beresiko menderita kanker esophagus, 2x kanker kandung kemih, 2x serangan jantung. Kanker juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

4. Karena bersifat candu, orang yang coba-coba mengisap rokok biasanya bakal ketagihan.

5. Sebagian perokok biasanya bakal ngajak orang lain yang belum merokok. Pastinya pengen orang lain juga merasakan penderitaan yang sama yakni terjebak dalam candu asap rokok yang jahat.

6. Harganya yang mahal, membuat orang akan menghabiskan banyak uang untuk memuaskan keinginannya mengisap rokok.(*/net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda