14 Juni 2008

Tidak Lulus UN Bukan Berarti Gagal

foto: freepik.com

 TAK LULUS UJIAN NASIONAL BUKAN BERARTI GAGAL

HASIL Ujian Nasional (UN) baru aja diumumkan. Dan di hari yang sama, ada orang yang merasa bahagia dan puas dengan hasil yang dicapai.

Tapi di sisi lain, ada juga yang menangis sedih meratapi kegagalan akibat nggak lulus ujian.

Beda ama orang yang mengalami kesuksesan, untuk menghadapi kegagalan pastilah nggak mudah.


  


Bukan saja karena harus mengulang kembali ujian yang semestinya usai, kegagalan juga membuat seseorang harus berani menghadapi 'dunia'.


Itulah kenapa orang yang gagal kebanyakan akan merasa frustasi, minder, tak berdaya, putus asa atau bahkan depresi.

Bahkan, nggak sedikit juga yang akhirnya ngerasa dirinya tak berguna dan terpuruk dalam ketidakberdayaan.

Memang hal yang cukup wajar, jika seseorang merasa terpuruk ketika menghadapi sebuah kegagalan.

Tapi, menghabiskan waktu hanya untuk meratapi kegagalan pastinya bukan jalan yang bijak kan?

"Perjalanan hidup ini penuh dengan kesuksesan dan ketidakberhasilan. Yang penting diingat, kegagalan bukanlah akhir tapi justru awal sebuah perjuangan. Sehingga, dibutuhkan sikap proaktif dari kita untuk mengatasi kegagalan tersebut,"ungkap Mbak Bibiana Dyah Sucahyani, Psikolog Kota Batam yang biasa disapa Mbak Dhea.

Sikap proaktif itu bisa dilakukan dengan mencoba merencanakan masa depan kita.

Salah satunya adalah dengan membuat rencana sejak jauh-jauh hari. Sebut aja dengan memprediksikan apa yang kira-kira terjadi di depan selanjutnya buat antisipasi yang berisi solusi.

Misalnya, apa langkah yang penting diambil jika ternyata gagal lulus ujian, dan sebagainya.

Selain mempersiapkan antisipasi berisi solusi, menata hati adalah hal yang tak kalah penting untuk dilakukan.

Buang jauh-jauh perasaan rendah diri dan minder jika nantinya kalian harus dihadapkan pada kenyataan pahit menghadapi kegagalan.

Secara, hasil UN yang dijadikan syarat lulus aja masih diperdebatkan. Ya itung-itung kita jadi pahlawan pendidikan. Artinya, kita bisa jadi bagian penting dari terciptanya sebuah sistem pendidikan.






"Nggak lulus bukan berarti gagal. Itung-itung punya kesempatan yang lebih untuk belajar. Nggak lulus juga bukan berarti nggak pinter. Sebab, nggak sedikit juga juara kelas yang nggak lulus juga lho,"kata Mbak Dhea.

Tidak lulus ujian adalah tanggungjawab bersama siswa, pendidik, pemerintah, dan sistem pendidikan. Kalo akhirnya kamu justru jadi minder artinya kamu nggak cuma gagal tapi juga kalah dan salah. Kayaknya nggak banget deh.

Lebih baik, kalian ajak teman-teman untuk membantu kamu biar berhasil di kesempatan selanjutnya. Waktu masih panjang, pelajaran ke depan lebih penting dibandingkan sekadar selembar nilai UN. Ajak temen-temen yang juga nggak lulus untuk sama-sama melakukan instropeksi diri dan menyambut kesuksesan di kemudian hari. (*)



Sekolah Lagi Atau Ikut Paket C

NGGAK lulus dari ujian nasional (UN) bukanlah akhir segalanya. Sebab, masih ada begitu banyak jalan yang sebenarnya bisa ditempuh untuk mengejar ketertinggalan kamu akibat nggak lulus ujian.

"Mengulang sekolah setahun lagi dan belajar lebih maksimal bisa menjadi alternatif menghadapi kegagalan. Alternatif lain yang bisa ditempuh adalah mengikuti program paket C. Sebab, melalui program ini Youngsters bisa tetap mendapatkan ijazah setara SMA dan sederajat,"jelas Mbak Bibiana Dyah Sucahyani yang kerap disapa Mbak Dhea ini.

Untuk bisa mengikuti program paket C bukan hal yang sulit. Sebab, bagi kamu-kamu yang nggak berhasil lulus SMA tapi nggak pengen lanjut di sekolah lama, bisa ikut program penyetaraan yang disiapkan pemerintah ini.

Karena kalian ikut paket C karena nggak lulus UN kelas III, syarat yang harus dipenuhi antara lain, fotokopi ijazah SLTP serta rapor asli kelas III SMA. Selain itu, Youngsters juga harus melampirkan pas foto ukuran 3x4 sebanyak empat lembar dan 2x3 sebanyak dua lembar.

Tapi, sebelum kamu-kamu nantinya bisa ikut ujian paket C, Youngsters wajib ikut program belajar selama tiga bulan. Nggak sulit kan?

Kalo kamu pilih ikut program paket C, artinya akan ada banyak waktu yang luang yang bisa kamu miliki. Itu karena, waktu belajar yang harus kamu jalani hanya tiga bulan aja. Dan untuk mengurangi kebosanan yang mungkin aja kamu alami, sebaiknya waktu luang diisi ama kegiatan yang bermanfaat.

"Aneka kegiatan yang sarat dengan ketrampilan bisa menjadi pengisi waktu selama menjalani program paket C. Misalnya aja kursus komputer, menjahit, atau kursus lain yang bisa jadi pengasah kemampuan diri,"ungkap Mbak Dhea.

O ya, yang paling penting, Youngsters nggak perlu ngerasa minder gara-gara lulus lewat program paket C. Sebab, ijazah yang dikeluarin lewat program ini tetap bisa diterima di perguruan tinggi manapun. Itu artinya, kamu-kamu nggak perlu takut nggak bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. (*)



Jangan Terlalu Menyalahkan Diri Sendiri

RASA sedih yang mendalam kerap dirasakan orang yang sedang menghadapi kegagalan. Bukan hanya perasaan kecewa, kegagalan kadang juga menyisakan rasa malu, minder atau bahkan rasa nggak percaya diri.

Tapi, membenamkan diri ke dalam kesedihan bukan jalan terbaik dalam menghadapi kenyataan. Sebab, gimana pun juga apa yang terjadi di hadapan mata harus tetap dihadapi dengan tegar.

Nah, untuk mencegah kesedihan yang mendalam, nggak ada salahnya menyiapkan mental menghadapi kegagalan mulai sekarang. Apa aja yang bisa Youngsters lakuin, ini dia beberapa di antaranya:

1. Dalam melakukan apapun, Youngsters harus sadar kalo kegagalan adalah resiko dari sebuah usaha. Jadi wajar aja kan, kalo kamu-kamu bisa gagal dalam melakukan sesuatu?

2. Setiap kegagalan pasti ada penyebabnya. Nah, daripada terus meratapi kegagalan, kenapa nggak berusaha mencari penyebab kegagalan. Dari penyebab itulah kamu-kamu bisa melakukan instropeksi diri dan selanjutnya mencari cara biar nggak terulang lagi.

3. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang terjadi. Jadikan kegagalan itu sebagai pemicu untuk kembali bangkit dan meraih kesuksesan. Ingat, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

4. Meski gagal, Youngsters harus tetap bersyukur pada Tuhan atas semua yang diberikan. Untung cuma nggak berhasil lulus UN. Banyak yang jauh lebih menderita dari kita. Pergi ke pantai dan teriakkan kekecewaan kita. Nulis curahan hati (curhat) pada buku diary atau mengguyur kepala dengan shower deras bisa sedikit melegakan hati. Anggap air yang mengguyur itu akan menghilangkan pikiran negatif dan ketakutan kamu.

5. Jauh-jauh hari, ajak teman ngobrol tentang kemungkinan nggak berhasil lulus UN. Kalo perlu buat klub ato komunitas bagi mereka yang sama-sama nggak lulus. (*)


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda