Foto: freepik.com |
Melalui pemilihan material yang sesuai dengan konsep rumah serta pengelolaan sedemikian rupa, kehadiran plafon akan memberikan kesan berbeda pada hunian. Termasuk dalam hal pemberian sentuhan border serta pencahayaan buatan pada beberapa bagian plafon.
"Saat berbicara tentang model plafon apa yang paling tepat untuk diaplikasikan pada sebuah hunian tentu saja tergantung selera pemilik rumah. Hanya saja, model yang dipilih sebaiknya sesuai dengan konsep rumah sebagai bangunan induk utama,"terang Sukiman, Arsitek kota Batam.
Hunian dengan konsep tradisional contohnya. Sentuhan kayu pada material kayu ekspose tentu saja lebih cocok untuk dipilih. Sebaliknya, hunian berkonsep modern akan terlihat lebih manis dengan kehadiran plafon dengan material yang tampilannya lebih gampang disesuaikan dengan bangunan induk.
Material gypsum misalnya. Bila dulu material ini lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau partisi, belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material plafon makin digemari.
Hal tersebut tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sebab, dalam aplikasinya, gypsum tak akan meninggalkan nat atau garis batas antar papan seperti pada plafon berbahan triplek (plywood). Meski gypsum dipasang pada bidang yang lebar sekalipun.
"Variasi yang bisa diciptakan material gypsum juga lebih banyak. Melalui pemasangan yang sempurna akan memunculkan kesan mewah pada hunian bersangkutan. Sebut saja penambahan list atau border pada batas plafon dengan dinding atau sentuhan motif sebagai point of interest,"ungkapnya.
Mudahnya pembentukan dan pemberian sentuhan variasi pada plafon berbahan gypsum juga membuat material ini cocok diaplikasikan pada semua konsep hunian. Mulai model minimalis, klasik, mediterania, dan sebagainya. Tinggal bagaimana menyesuaikan model plafon dengan konsep rumah yang telah ada. (*)
Hindari Terkena Rembesan Air
MESKIPUN relatif lebih mudah dalam aplikasinya, material gypsum sebagai bahan dasar plafon memiliki kelemahan yakni tidak tahan terhadap air. Dan bila terjadi rembesan air dari atap mengenai plafon, gypsum tersebut akan meninggalkan noda bercak pada permukaannya.
"Bila tidak terkena air, plafon dengan material gypsum bisa tahan lama. Tapi bila sudah terkena air seperti rembesan dari atap akan membuat gypsum terlihat kotor akibat bercak dari rembesan air,"terang Sukiman.
Walau rentan terhadap air tapi bukan berarti masalah tersebut tidak bisa diatasi. Sebab, noda yang mengganggu keindahan serta estetika tampilan plafon itu dapat ditambal kembali sehingga kembali ke bentuk semula.
Caranya cukup mudah yakni bagian terkena bercak dipotong menggunakan cutter selanjutnya ditambal dengan kompon dan didempul serta dicat ulang. Dengan cara seperti ini tampilan plafon akan kembali indah.
Masalah lain yang bisa muncul adalah kehadiran jamur akibat lembab. Ini pun sebenarnya cukup melalui penanganan sederhana yakni mengolesinya dengan cat minyak. Setelah kering, segera lapisi bagian tersebut dengan cat tembok agar tampilannya kembali seperti semula.
Berbeda dengan bahan triplek (plywood), material ini mudah menggelembung atau timbul flek berwarna coklat. Untuk memperbaikinya harus mengganti keseluruhan permukaan papan yang bermasalah. Sementara bahan gypsum hanya butuh merapikan pada bagian kotornya saja.
Keuntungan lain penggunaan gypsum adalah bisa digunakan kembali setelah dibongkar. Cukup mendempul bagian yang berlubang bekas paku atau mur, gipsum bisa difungsikan kembali tanpa perlu mengeluarkan biaya ekstra. (*/berbagai sumber)
Lebih Atraktif dengan Sentuhan Seni
BAGI pemilik citarasa dan selera tinggi, plafon dalam hunian sudah pasti tidak akan dibiarkan "menganggur". Sebab, area ini bisa menjadi bagian yang menghadirkan nuansa berbeda bila digarap dengan sebaik mungkin.
Melalui kehadiran artistic ceiling misalnya. Pemberian sentuhan seni pada langit-langit rumah jelas akan memunculkan kesan berbeda pada hunian. Apalagi, sekarang ini cukup banyak model serta motif yang bisa dipilih.
Bahkan, gambar awan yang menjadi pelengkap bagian langit-langit rumah kini sudah bisa diset dengan beberapa warna berbeda yang bisa berubah menyesuaikan waktu serta perubahan warna langit.
Sementara untuk kamar anak-anak, plafon bisa menjadi media untuk menghadirkan nuansa yang tematik pada ruangan. Sebut saja dengan menghadirkan gambar bintang, bulan, planet, Apollo, dan sebagainya untuk menghadirkan tema luar angkasa.
Sentuhan lain yang bisa diberikan agar plafon terlihat lebih indah adalah pemberian hiasan artistik seperti hiasan dari kayu dengan berbagai model. Misalnya saja sebagai pemanis media menggantung lampu atau bahkan hanya berbentuk panjang biasa.
Sesederhana apapun sentuhan yang diberikan pada plafon akan tetap mampu memberikan kesan berbeda dalam ruangan. Asalkan digarap dengan finishing yang rapi dan tentunya sesuai dengan konsep rumah yang telah ada sebelumnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda