Foto: www.tstcm.com |
Itu wajar karena penyakit tersebut memang bisa menimpa siapa saja tanpa memandang kelompok usia orang yang akan diserangnya.
"Penyebab munculnya sakit kepala sangat banyak. Namun, perasaan nyeri pada bagian atas kepala tersebut bisa diakibatkan penarikan, pergeseran, peradangan, spasmus pembuluh darah, atau pelebaran struktur-struktur yang peka nyeri dalam kepala, kepala bagian luar atau leher,"terang dr Harris Christian SpS, dokter spesialis Saraf RS Awal Bros Batam.
Sebenarnya, sebagian besar rasa sakit kepala merupakan kondisi yang jinak atau tidak berbahaya terhadap kesehatan.
Terutama bila rasa sakit tersebut terjadi secara menahun dan berulang serta dengan sifat dan kualitas yang sama.
Namun, bila sakit kepala yang dirasakan cukup berat atau semakin memberat hal itu patut diwaspadai.
Sebab, bisa jadi kondisi tersebut merupakan gejala dini atau gejala utama penyakit sistemik serta proses dalam kepala yang serius. Kondisi demikian jelas memerlukan pemeriksaan medis yang lebih mendalam.
Sebut saja sakit kepala dengan gejala yang sama sekali berbeda dengan yang pernah dialami penderita sebelumnya.
Sakit kepala yang satu ini merupakan suatu gejala penyakit serius, sehingga segera memerlukan pemeriksaan.
"Sakit kepala menyeluruh disertai demam dan kaku kuduk bisa mencerminkan adanya radang selaput otak,"ujar dr Harris.
Sementara, sakit kepala yang berpusat pada satu mata bisa jadi akibat derita penyakit glaucoma atau kerusakan mata akibat terlalu banyak cairan di bola mata.
Selain glaucoma, beberapa penyakit yang lebih benigna atau jinak juga bisa disertai sakit kepala akut ini. Misalnya infeksi virus dan penyakit demam lainnya.
Sakit kepala subakut yang terjadi secara bertahap dalam kurun waktu beberapa minggu hingga bulan juga bisa menunjukkan adanya kelainan medis serius.
Terutama bila nyeri yang timbul bersifat progresif atau timbul pada orang tua.
"Untuk mengatasi gejala tersebut perlu dilakukan pengkajian yang mendalam. Misalnya ada tidaknya riwayat trauma kepala, riwayat kelesuan, demam atau kaku kuduk, kelainan fungsi saraf lainnya, kehilangan berat badan, dan sebagainya,"jelas dr Harris.
Bila dilihat dari gejalanya, sakit kepala menahun yang timbul secara berulang dengan karakteristik dan kualitas sama, umumnya memiliki penyebab yang jinak.
Walaupun saat serangan terjadi bisa terasa sangat berat atau sakit.
Karenanya sangat penting untuk menentukan apakah serangan yang sedang dirasakan sama dengan serangan sebelumnya.
Sebab, perbedaan rasa sakit yang dirasakan bisa menjadi tanda adanya proses yang berbeda. (*)
Makin Nyeri Kalo Disertai Bersin dan Batuk
MESKI karakteristik nyeri kepala tak bisa dijadikan pedoman yang relisbel untuk menentukan seberapa serius sakit kepala yang diderita, tapi tak ada salahnya mengenali jenis nyeri yang sedang dialami.Nyeri kepala itu sendiri sering didiskripsikan sebagai nyeri tumpul yang bersifat terus-menerus atau nyeri tajam seperti diiris.
Sementara nyeri kepala berdenyut sering dikaitkan dengan migrein. Namun bisa juga merupakan akibat sakit kepala tegang otot.
Sakit kepala berupa perasaan kencang, umumnya terjadi pada sakit kepala tegang otot.
Adanya massa dalam kepala akan menimbulkan rasa sakit kepala tumpul secara terus-menerus.
Sementara, sakit kepala yang tajam seperti diiris mengindikasikan adanya penyebab neuritik seperti pada trigeminal neuralgia.
Harus diingat bahwa semua jenis nyeri kepala di atas dapat terjadi pada kondisi yang benigna seperti migrein atau derius seperti tumor otak.
Selanjutnya, sakit kepala akibat massa dalam kepala atau sinusitis umumnya terasa paling berat saat bangun.
Sakit kepala tegang otot (suatu kondisi benigna) timbul bila ada situasi stress dan sering bersifat maksimal pada akhir jam kerja.
Sementara, migrein bersifat episodic dan bisa bertambah berat saat menstruasi.
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk meringankan rasa nyeri kepala yang sedang dialami. Tentunya disesuaikan dengan penyebab sakit kepala yang sedang diderita.
Sakit kepala akibat migrein misalnya.
Rasa nyeri pada penyakit ini bisa dikurangi dengan berada pada keadaan sekitar yang gelap, tidur, sesudah muntah, atau penekanan arteri temporal sisi nyeri.
Sementara, sakit kepala tegang otot bisa berkurang bila penderita memijat-mijat otot-otot kepalanya. Nyeri akibat massa dalam kepala mungkin bisa dikurangi dengan posisi berdiri.
Sebaliknya, rasa nyeri yang menyertai sakit kepala dapat diperparah perubahan posisi kepala mendadak atau kondisi yang dapat meninggikan tekanan dalam kepala.
Misalnya batuk atau bersin. Keduanya bisa jadi berkaitan dengan massa dalam kepala. Namun hal ini bisa juga terjadi pada sakit kepala migrein.
Marah, jengkel, dan gangguan perasaan lainnya juga dapat mencetuskan atau memperberat sakit kepala migrein dan tegang otot.
Menunduk, bersin, dan meniupkan udara melalui hidung secara khas memperburuk nyeri sakit kepala sinusitis. (*)
Pelajari Gejala yang Menyertai
MENGINGAT penyebab sakit kepala yang dialami seseorang cukup banyak dan beragam, untuk mengetahui penyebabnya harus dilakukan penelusuran berdasarkan gejala yang menyertai.Sebab, manifestasi penyakit sistemik dasar dapat membantu dalam diagnosis penyebab sakit kepala.
Beberapa hal yang bisa menjadi perhatian guna mengetahui penyebab sakit kepala antara lain:
1. Kehilangan berat badan. Kondisi ini bisa menyertai kanker, depresi, atau peradangan arteri temporalis.
2. Demam atau menggigil. Bisa menunjukkan adanya infeksi sistemik atau radang selaput otak.
3. Gangguan penglihatan. Bisa mengindikasikan suatu kelainan bola mata. Sebut saja glaucoma, migrein, atau proses dalam kepala yang melibatkan saraf atau penglihatan.
4. Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada migrein dan sindroma sakit kepala pasca trauma.
5. Fotofobia. Bisa menonjol pada derita migrein, radang selaput otak akut, atau pendarahan sub araknoid.
6. Kehilangan kesadaran sesaat. Bisa terjadi pada migrein atau neuralgia glossofaringeal. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda