Vektor by Freepik.com |
Asam lambung merupakan satu di antara sekian faktor yang bisa memicu gangguan kesehatan pada lambung.
Meski terkadang dianggap sepele tapi penyakit yang diakibatkan asam lambung bisa juga berbuntut pada kematian.
Dalam dunia kedokteran kondisi kesehatan lambung dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor agresif dan difensif.
Kedua faktor tersebut memiliki fungsi berbeda. Bila faktor agresif berusaha mencederai lambung.
Sebaliknya faktor difensif berusaha mempertahankan lambung agar selalu bekerja normal.
Dan satu di antara faktor agresif tersebut adalah asam lambung.
"Peningkatan asam lambung dalam tubuh bisa mengakibatkan gangguan kesehatan lambung. Beberapa gejala klinis peningkatan asam lambung adalah nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh atau cepat kenyang, serta sering bersendawa,"jelas dr Oska Mesanti SpPD, Spesialis Penyakit Dalam RS Awal Bros Batam.
Gangguan tersebut akan semakin terasa sakit bila asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) atau dalam dunia kedokteran disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Sejumlah keluhan yang akan menyertai GERD adalah rasa nyeri di dada, sesak, heart burn atau rasa panas di dada, serta rasa pahit dan asam di tenggorokan. Saat menelan pun akan terasa sakit.
Baca Juga :
Biasakan Anak Berpikir Kritis
Selingkuh Harta dalam Rumah Tangga
Tetanus saat Hamil Bisa Ganggu Suplai Oksigen
"Naiknya asam lambung ke kerongkongan terjadi akibat terbukanya pintu esofagus dan lambung yang seharusnya tertutup. Melalui pintu tersebut asam lambung akan naik hingga esofagus,"ungkapnya.
Meningkatnya asam lambung maupun naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa disebabkan atau dipicu oleh banyak hal.
Baik pola makan maupun pola hidup yang tidak sehat. Pola makan itu sendiri bisa terdiri dari banyak hal mulai frekuensi makan dalam sehari, jumlah makanan yang dikonsumsi, jenis makanan, serta ketepatan waktu makan.
Jika satu di antara faktor tersebut tidak menjadi perhatian serius, maka bisa memicu kenaikan asam lambung yang akhirnya akan mengganggu kinerja lambung.
Apalagi bila orang bersangkutan pernah menderita penyakit lambung. Keteledoran menjalani pola hidup sehat bisa memunculkan gangguan kesehatan lambung.
"Makan terlalu kenyang bisa juga menjadi pemicu naiknya asam lambung yang akhirnya mengganggu kinerja lambung. Itu karena kapasitas akomodasi lambung terbatas. Sehingga bila jumlah makanan yang masuk dalam lambung kelebihan bisa mengganggu kinerja lambung,"terangnya.
Hal lain yang bisa memicu kenaikan asam lambung adalah diet dan lingkungan.
Misalnya makan asinan, buah-buahan yang asam, kopi, alkohol, minuman bersoda, makanan berlemak yang bisa mengakibatkan perut kembung.
"Infeksi Helicobacter pylori, sekresi asam lambung berlebihan, gangguan motorik lambung, serta gangguan persyarafan lambung bisa juga mengakibatkan peningkatan asam lambung. Bukan itu saja, faktor psikogenic seperti stres juga memicu kenaikan asam lambung,"ungkap dr Oska. (*)
Pastikan Kondisi Lambung dengan Gastroskopi
LAMBUNG merupakan organ yang cukup rentan cidera atau terluka. Terutama bila pola makan dan pola hidup yang dianut tidak sehat.
Satu di antaranya diakibatkan oleh peningkatan asam lambung dalam tubuh.
Dan untuk mengetahui seberapa parah kondisi lambung bisa dilakukan pemeriksaan melalui endoskopi yakni gastroskopi.
Endoskopi merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa organ di dalam tubuh secara visual sehingga dapat dilihat sejelas-jelasnya setiap kelainan yang ada pada organ yang diperiksa.
Dan endoskopi yang digunakan untuk memeriksa saluran cerna bagian atas disebut Gastroskopi.
Melalui pemeriksaan ini akan diketahui apakah lambung mengalami cidera atau tidak.
Dalam dunia kedokteran, peningkatan asam lambung dibedakan menjadi dua yakni dispesia fungsional dan anatomis.
Berbeda dengan dispesia anatomis yang mengalami kelainan pada lambung, kelainan dispesia fungsional tidak terjadi luka pada lambung tapi muncul keluhan yang mengganggu dan sakit.
"Untuk mengetahui ada atau tidaknya luka pada lambung perlu dilakukan pemeriksaan melalui gastroskopi. Jika dalam pemeriksaan ditemukan luka perlu pengobatan secara intensif agar tidak menjadi lebih parah,"ungkap dr Oska Mesanti SpPD, Spesialis Penyakit Dalam RS Awal Bros Batam.
Pemeriksaan gastroskopi bisa dilakukan bila seseorang mengalami gangguan lambung yang berkepanjangan yakni selama 12 minggu.
Sebab, biasanya bila derita yang dirasakan berkepanjangan ada kemungkinan ada luka pada lambung. (*)
Waspadai bila Feses Berwarna Hitam
BERBAGAI kelainan yang dirasakan pada tubuh biasanya dapat menjadi indikasi ada yang tidak beres pada kesehatan tubuh seseorang.
Sehingga, selalu jeli terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh penting dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan yang lebih parah lagi.
"Banyak hal yang bisa alert sign atau peringatan bila ada yang tidak beres pada tubuh kita. Termasuk peningkatan asam lambung yang berpeluang mengganggu kesehatan lambung seseorang,"terang dr Oska Mesanti SpPD.
Feses yang berwarna hitam misalnya. Bagi orang yang kerap merasakan keluhan seperti yang biasa dialami penderita penyakit asam lambung seperti mual, nyeri ulu hati, kembung, dan sebagainya perlu waspada bila saat buang air besar (BAB) warna fesesnya hitam.
"Warna kehitaman pada feses kemungkinan terjadi karena tercampur asam lambung yang bisa mengakibatkan feses berubah menjadi kehitaman. Agar tidak semakin parah sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,"terangnya.
Hal lain yang bisa menjadi pertanda awal kemungkinan adanya gangguan kesehatan lambung adalah adanya derita anemia, muntah darah, penurunan berat badan yang tak bisa dijelaskan, serta kebiasaan mengonsumsi jamu-jamuan atau obat yang dijual di pasaran tanpa sepengetahuan dokter.
"Anemia bisa dipicu pendarahan lambung. Keluarnya darah sedikit demi sedikit tanpa disadari akan membuat seseorang terkena anemia. Sementara muntah darah lebih berpeluang menjadi tanda terjadi pendarahan hebat pada lambung,"katanya. (*)
Perhatikan Pola Makan dan Kurangi Berat Badan
LEPAS dari rasa sakit akibat peningkatan asam lambung atau luka pada lambung bukan berarti seseorang telah bebas dari derita penyakit yang satu ini.
Sebab, penyakit ini cukup rentan kambuh terutama bila orang bersangkutan tidak memiliki pola makan maupun pola hidup sehat.
"Penyakit ini cukup rentan kambuh. Bahkan faktor psikis seperti stres saja bisa memicu kekambuhan penyakit ini. Apalagi bila orang bersangkutan tidak menerapkan pola makan dan pola hidup sehat,"ungkap dr Oska Mesanti SpPD.
Cara yang paling efektif untuk menghindari kambuhnya asam lambung tentu saja dengan menghindari hal-hal yang bisa memicu munculnya penyakit tersebut.
Misalnya menghindari makanan berlemak, asam, kopi, cokelat, mint, produk makanan dari tomat, dan minuman berkarbonasi.
Bukan itu saja, minuman beralkohol, kebiasaan merokok juga harus ditinggalkan.
"Selain menghindari makanan pemicu peningkatan asam lambung, frekuensi makan, jumlah makanan yang dikonsumsi, serta ketepatan waktu makan juga harus diperhatikan. Selain itu penting juga untuk menghindari stres,"ungkapnya.
Bagi penderita over weight atau kelebihan berat badan sangat dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Sebab, kegemukan bisa memicu naiknya asam lambung ke esofagus atau GERD.
Itu karena kegemukan bisa menyebabkan asam lambung mudah tertekan ke kerongkongan. Sehingga terkadang membuat perasaan sakit seperti terbakar di ulu hati. (*)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSelamat pagi mba,
BalasHapussetelah saya membaca tulisan yang mba buat, saya ingin mengetahui lebih lanjut bahasan mengenai lambung..
tingkatan atau stadium kondisi gangguan kesehatan itu adalah :
1. sehat
2. Akut
3. SUb akut
4. kronis
5. degeneratif
gini, klo pada sakit lambung gejala2 yang ditimbulkan dari point2 di atas itu seperti apa saja ya? mohon penjelasannya ya jika mba memiliki info tersebut saya mohon infonya ya, karena saat ini saya sedang meneliti tentang lambung. makasih banget ya...
beruntung ketemu blog ini (^_^)
Selamat pagi juga..makasih karena sudah berkunjung ke blog saya. Hanya saja, di sini saya perannya hanya sebagai penulis saja. jadi untuk hal-hal tersebut mungkin saya tidak berkompeten untuk menjawabnya. Mudah2an nanti saya bisa bikin liputan tentang lambung sesuai kebutuhan informasi yang Anda butuhkan. makasih...
BalasHapus